Monday, December 6, 2010

Selembar Waktu

Tadi malam,doa anak malam meminta lagi niat tuk berjumpa denganmu,bersama cerita siang tadi dalam gengaman sore, mereka berbakti memujimu dengan bahagia.biarkan mereka menang sesaat sebagai bentuk kedermawanan ,sebagai bentuk kepahlawanan biar siang hari terus berpihak .dan jangan lah malam terus terulang kan besok sama seperti kemarin,biarkanlah sebab-sebab itu senda gurau keheningan palsu derita panjang pemandu dosa anak-anak negeriku .biarkan bibir biru mereka terlihat sebagai simbol kemiskinan ,sebagai kenistaan ,sebagai perisai belas kasih negara tetangga tuk dapat bantuan berbentuk donor hibah, Kasihan...anak negeriku ,terhujam cerita dongeng pemain senetron ,terasingkan dalam mencari nafkah diri,dimana cerita-cerita kepahlawanan telah terkalahkan bibir-bibir palsu pembawa berita palsu.....kasihan pahlawan negeriku simbolmu telah diambil oleh artis murahan,kedigjayaanmu tergantikan dengan kepopuleran artis satu masa ,mereka menang sebagai simbol kepahlawanan ,cerita bikinan mereka telah merasuk lewat mimpi mimpi kemolekan tubuh,ketampanan bermi'up tebal  membewa banyolan cerita kosong,penghibur penat dari persaingan mencari duet.hiburan sore peneman kopi bapak-bapak korupsi,menyejuk hiburan bantuan hibah,pembawa berkah pencari berita ,senyuman manis orang berduit,tawa senang petinggi negeri,kan masih ada berita tuk disampaikan dengan tuhan sebagai pengabdian,sebagai tugas berat,sebagai laporan dewan partai tuk dipilih lagi tahun depan ,bersama doa-doa .sedikit uang jasa membidik ketenangan anak negeri biar diam dibuat berita baru, biar tertutupi perkara-perkara yang memalukan bangsa.
bangsa ini sakit moral pemimpinya.berebut loyang kekuasaan ............

No comments:

Post a Comment