Monday, December 6, 2010

Tangisan Nafsu

Selamanya takkan dapat digapai mahligai kisah itu.Mungkin jiwakan terpasung dari doa-doa palsu meminta birahi berbalik cinta.Tak sepenggalpun terjawab, dengan harapan terkabul. Dengan berontak menggugat kekuasaan besar pengatur cerita hidup. dan kemungkinan-kemungkinan yang diciptakan tak membawa hasil apapun sedangkan desakan hasrat meminta jawaban kebenaran akan kebenaran -kebenar.  keinginan hawa nafsu menyiksa dalam meminta pertanggung jawaban jasmani.. meminta kebutuhannya yang mendiami jasad penuh angan-angan sahwat bergelora liar tak terbendung bagai singa lapar menerjang tak memberi belas kasian dari ketiadaan kepemilikan cinta mahligai...oh.. siksa yang kau perbuat nafsu tak memberi  peluang tuk menang melawanmu dengan getaran -getaran aroma dosa semerbak birahi, Kau ciptakan kesenangan menipu tuk menempuh keinginan mu.....memggapai kesempatan pemenuhan jiwa palsu.Mengelora seluruh persendian tuk menolak dari dorongan yang kau ciptakan wahai nafsu......semakin lama kemenangan dipihakmu ketika hembusan-hembusan kesenangan mulai memberikan hayal hayal kecil genit perempuan tuk melumatkan keteguhan hati ...mungkin malam ini kemenangan pada dirimu sedangkan waktu tak dapat menolak dari keinginan beratmu tuk mereguk mawar cinta wanita binal dari goyangan bibir-bibir biru pucat berpoles lipstik memberi cinta sesaat tuk melumat kepalsuan seribu dongeng laki-laki hidung belang. berpura pahlawan membela kebenaran tuk meminta sedikit harapan cinta satu malam......ao..kenistaan apa yang sedang terjadi dengan anak manusia berbinal malam mencari dahaga kepalsuan sesaat  yang mungkin tak kan meninggalkan bekas kesenangan abadi atau pun kekekalan cinta,masing-masing memberi rayuan tawa tuk saling menundukan dengan tawa tipuan bersama-sama menyembunyikan keinginan berbeda dengan harapan meksud tersamarkan berbalut cerita-cerita birahi. muliakan setan didalam diri sebagai raja pemenang, memimpi kemenangan sebagai penakluk dalam jagad malam keterasingan, siksa berbunyi moderenisasi sebagai azaz kehidupan yang baru,

No comments:

Post a Comment